Kemenkominfo dalam Gerakan Menuju 100 Smart City yang telah berjalan sejak tahun 2017 melaksanakan kegiatan evaluasi bertempat di Banyuwangi tgl 18 sd 20 Juni 2019. Evaluasi diikuti oleh 75 kota dan kabupaten yang termasuk dalam 100 Gerakan Smart City Indonesia. Penilaian dalam evaluasi mencakup pelaksanaan masterplan smart city dan quickwin. Evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian yang sudah tercantum dalam masterplan. Dalam evaluasi disampaikan hal apa saja yang perlu ditingkatkan. Proses evaluasi program smart city dilakukan oleh 20 tim ahli yang ditunjuk oleh Kemenkominfo, terdiri dari para pakar smart city dari UGM, UI, ITB, Perbanas, Cityasia dan INSW. Salah satu evaluator dari UGM adalah Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. yaitu dari Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi
Dosen
30 Agustus 2017, dengan dukungan Fakultas, bersama para “pendekar” Geografi UGM berniat berkontribusi pada Negara dengan menyumbangkan pemikiran pada diskursus rencana Pemindahan Ibukota Negara, yang ramai diperbincangkan dalam satu tahun terakhir ini. Salah satu bukti kompetensi inti dari geograf adalah kemampuannya dalam menjawab pertanyaan “Where?” terhadap semua fenomena geosfer, termasuk pertanyaan dimana sebaiknya lokasi calon ibukota?. Minimal, diharapkan perbincangan wacana tersebut akan diwarnai dengan cara pandang geografi yang komprehensif. Beberapa pertanyaan yang menarik untuk didiskusikan adalah “mengapa perlu pindah”, “memindah pusat pemerintahan atau memindah ibukota negara”, “indikator apakah yang menjadi kriteria calon ibukota”, dan akhirnya mampu menjawab dimanakah lokasi yang potensial.
Dr. Estuning Tyas Wulan Mei diundang sebagai sebagai visiting lecturer selama 7 minggu di Université Paris 1 Panthéon-Sorbonne.
Adapun beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan di Paris antara lain: seminar Volcanographie di Laboratoire Geography de Paris CNRS Bellevue Meudon; presentasi di LGP Talk tentang Retrospective Bencana 2018 di Indonesia: Ancaman, Penanganan dan Tantangan ke Depan untuk Pembangunan Wilayah; serta mengajar mengenai Volcanic Crisis and Evacuation Management.
Hingga saat ini telah terjalin kerjasama antara FGE UGM dengan Universitas Paris 1, MoU sudah ada dan masih berlaku. Peluang terbuka bagi staf pengajar Prodi Pembangunan Wilayah untuk melanjutkan S3 di sana. Di tahun ini, terdalap mahasiswa Paris 1, Lucile Mollaret, yang memilih FGE UGM untuk semester exchange dan banyak memilih mata kuliah di Prodi Pembangunan Wilayah. Ke depan, terbuka peluang untuk mahasiswa S1 maupun S2 FGE (PW) jika berkeinginan melakukan semester exchange ke Paris 1, namun demikian bahasa pengantar masih menggunakan bahasa Prancis (untuk S1 dan S2; sedangkan S3 saat ini sudah bisa menulis disertasi dalam bahasa Inggris).
Fakultas Geografi UGM dan Department Geografi NTNU mengembangkan penelitian kolaboratif dengan mengambil lokasi penelitian di kawasan Parangtritis, Bantul. Lokasi penelitian tersebut dikomparasi dengan sand dunes di Yilan county di Taiwan mempertimbangkan kesamaan dan perbedaan kondisi fisik gumuk pasirnya dan pengelolaan pesisirnya. Parangtritis sedang akan dikembangkan terkait JJLSS, sedangkan Yilan pada fase sudah berkembang sebagai “open air museum” di Taiwan. Parangtritis masih memiliki karakter pedesaan yang berpotensi menjadi “pseudo urban” ketika wisata menjadi massive berkembang ke depan. Yilan county memiliki pelabuhan yang menjadikannya berkembang.
Seminar Nasional bertajuk “Potensi Geografi Untuk Penguatan Integrasi Bangsa” diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. sebagai ketua umum FORPIMGEO memyampaikan makalah dengan judul “Kepemimpinan Pembangunan Berkelanjutan” menjelaskan perkembangan peradaban sejak Revolusi Industri 1.0 yang terjadi di Inggris dan benua Eropa, hingga perkembangan Revolusi Industri 4.0 dengan teknologi digital, computer, internet dan smartphone. Dampak pembangunan, perubahan sosial dan lingkungan hidup memerlukan pemahaman dan solusi masalah yang timbul. Diperlukan pendidikan geografi dan pengembangan ilmu geografi yang mampu menjadi solusi bagi bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika ini. Keadilan sosial dan keadilan spasial harus ditegakkan agar kesejahteraan rakyat dan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.
Rapat Kerja Provinsi Jawa Timur Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan utk Pariwisata Berkelanjutan
Atas undangan kantor Biro SDA Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, hari kamis pagi 26 Juli 2018 Prof. Dr. M Baiquni, M.A. menyampaikan presentasi tentang Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan utk Pariwisata Berkelanjutan. Rapat kerja ini diikuti oleh dinas ESDM dan Pariwisata seluruh Kabupaten dan Kota se-Provinsi Jawa Timur. Disadari bahhwa kegiatan pariwisata memiliki dampak positif maupun negatif yang harus dikaji diantisipasi dan ditangani dengan baik. Kajian daya dukung dan daya tampung di sejumlah kawasan strategis pariwisata di Jawa Timur perlu dilakukan agar pemanfaatan, pengendalian dan pelestarian SDA dan lingkungan dapat mendukung kesejahteraan rakyat. Keberlanjutan pemanfaatan dapat dinikmati generasi kini dan generasi mendatang.
Pada tanggal 9-13 Juli 2018, Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., melaksanakan tugas dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Direktorat E-Government di Jakarta dalam kaitannya dengan memberikan bimbingan bagi Kabupaten Kendal dan kabupaten Blora pada acara Bimbingan Teknis Smart City Tahap 1 (Bimtek#1). Kegiatan ini dilaksakan dalam rangka Implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City yang dilaksanakan pada tahun 2017, 2018 dan 2019. Pada tahun 2018 ini Bimtek dilaksanakan untuk 50 kota dan kabupaten yang telah terpilih dalam program gerakan menuju Smart City. Output dari Bimtek#1 ini adalah buku 1 dari Masterplan Smart City. Adapun isinya meliputi Analisis Strategis Smart City Daerah yang berisi analisis masa depan, analisis kesiapan daerah terkait dengan struktur (Kesiapan SDM, Kemampuan birokrasi dan anggaran), Infrastruktur (Kesiapan infrastruktur fisik, TIK dan soisal) dan suprastruktur (kesiapan kebijakan/perda), kelembagaan dan pelaksana, disamping juga Analisis GAP, dan analisis Visi pembangunan Smart City.
Sebanyak tiga sekolah di Lereng Merapi, SD Negeri Kalibening, SD Kanisius Prontakan dan SD Negeri Glagaharjo mengikuti Pelatihan Kebencanaan Erupsi Gunung Api di Gunung Fuji, Jepang pada 3 hingga 8 Juli 2018. Tiga sekolah yang berada di Kawasan Rawan Bencana III dan II Merapi selama satu tahun terakhir mendapatkan rangkaian pelatihan kebencanaan gunungapi yang dilaksanakan oleh Merapi Gadjah Mada Fuji (MGF) Project, yang merupakan program kerjasama antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Mount Fuji Research Institute (MFRI) dengan dana dari Pemerintah Jepang. MGF Project merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kolaboratif antara UGM (Fakultas MIPA dan Fakultas Geografi), serta MFRI Jepang yang merupakan realisasi dari Memorandum of Understanding antara UGM dan MFRI yang telah ditandatangani pada tahun 2014 bersamaan dengan penyelenggaraan The 8th Cities on Volcanoes International Conference di Yogyakarta. Adapun MGF Project yang dilaksanakan pada tahun 2017 hingga 2020 ini bertujuan untuk mengedukasi anak-anak sekolah dan guru di lereng Merapi untuk lebih mengenal Gunung api Merapi dan upaya-upaya untuk pengurangan risiko bencana erupsi gunung api secara ilmiah. Pada kesempatan ini, Dr. Wiwit Suryanto (Fakultas MIPA) selaku ketua tim MGF UGM didampingi oleh Dr. Estuning Tyas Wulan Mei (Fakultas Geografi), Hastin Chandra Diantari, dan Jennifer Sarah selaku Koordinator Program MGF di Indonesia. Selama enam hari berada di Jepang, tiga kepala sekolah, Moh Khabib (SD Negeri Kalibening, Kab. Magelang), Suster Maria Rosari (SD Kanisius Prontakan, Kab. Magelang), dan Poniyam (SD Negeri Glagaharjo, Kab. Sleman), bersama tim UGM melakukan kunjungan ke UNESCO World Heritage Center di Gunung Fuji, mengikuti pelatihan mitigasi bencana erupsi gunung api di sekolah lokal (SD Negeri Katsuyama, Kota Kawaguchiko, Prov. Yamanashi), kunjungan di Gua Lava Funatsu dan Stasiun Pendakian Gunung Fuji, serta workshop di MFRI yang diikuti oleh pemerhati kebencanaan dan guru-guru sekolah di sekitar Gunung Fuji dan Gunung Usu Jepang.
Pada tanggal 22 hingga 26 Juni 2018 dilaksanakan pendampingan Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) dengan tema Pengembangan Desa Tangguh Bencana : Desa Togafo dan Desa Loto, Pulau Ternate, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara oleh Dr. Estuning Tyas Wulan Mei. KKN-PPM kali ini diikuti oleh 30 mahasiswa yang berasal dari dua belas Fakultas yang berbeda, empat diantaranya berasal dari Fakultas Geografi, 2 mahasiswa Program Studi Pembangunan Wilaya. KKN-PPM ini merupakan kelanjutan dari KKN-PPM di tahun sebelumnya, yang bekerjasama dengan Program CaRED (Community Resilience and Economic Development) yang didanai oleh Ministry of Foreign Affairs and Trade, New Zealand dan bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate. KKN-PPM kali ini bertujuan untuk: (i) Melakukan pembaruan informasi terkait pemetaan dan mendesiminasikan peta bahaya, peta bahaya, kerawanan dan risiko di Desa Loto dan Desa Togafo, Pulau Ternate, Kota Ternate akibat erupsi Gunungapi Gamalama serta melakukan pemetaan persebaran lansia dan disabilitas; (ii) Melakukan pendampingan dan penguatan kapasitas aparatur pemerintah lokal dalam perencanaan dan pelaksanaan program risiko bencana; (iii) Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat melalui kegiatan desa tangguh bencana; dan (iv) Melakukan pembekalan pendidikan kebencanaan melalui berbagai aktivitas, serta melanjutkan program prioritas yang telah dilakukan pada KKN-PPM Kota Ternate tahun sebelumnya. Selain itu, KKN-PPM ini juga mendapatkan dukungan dari ASTRA untuk program Pengembangan Kampung Berseri ASTRA di Kelurahan Loto dan Togafo. Sedangkan, untuk upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, KKN-PPM ini juga bekerjasama dengan BI Provinsi Maluku Utara untuk program pengembangan pertanian hidroponik dan pengembangan screen house.