30 Agustus 2017, dengan dukungan Fakultas, bersama para “pendekar” Geografi UGM berniat berkontribusi pada Negara dengan menyumbangkan pemikiran pada diskursus rencana Pemindahan Ibukota Negara, yang ramai diperbincangkan dalam satu tahun terakhir ini. Salah satu bukti kompetensi inti dari geograf adalah kemampuannya dalam menjawab pertanyaan “Where?” terhadap semua fenomena geosfer, termasuk pertanyaan dimana sebaiknya lokasi calon ibukota?. Minimal, diharapkan perbincangan wacana tersebut akan diwarnai dengan cara pandang geografi yang komprehensif. Beberapa pertanyaan yang menarik untuk didiskusikan adalah “mengapa perlu pindah”, “memindah pusat pemerintahan atau memindah ibukota negara”, “indikator apakah yang menjadi kriteria calon ibukota”, dan akhirnya mampu menjawab dimanakah lokasi yang potensial.
Dr. Estuning Tyas Wulan Mei diundang sebagai sebagai visiting lecturer selama 7 minggu di Université Paris 1 Panthéon-Sorbonne.
Adapun beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan di Paris antara lain: seminar Volcanographie di Laboratoire Geography de Paris CNRS Bellevue Meudon; presentasi di LGP Talk tentang Retrospective Bencana 2018 di Indonesia: Ancaman, Penanganan dan Tantangan ke Depan untuk Pembangunan Wilayah; serta mengajar mengenai Volcanic Crisis and Evacuation Management.
Hingga saat ini telah terjalin kerjasama antara FGE UGM dengan Universitas Paris 1, MoU sudah ada dan masih berlaku. Peluang terbuka bagi staf pengajar Prodi Pembangunan Wilayah untuk melanjutkan S3 di sana. Di tahun ini, terdalap mahasiswa Paris 1, Lucile Mollaret, yang memilih FGE UGM untuk semester exchange dan banyak memilih mata kuliah di Prodi Pembangunan Wilayah. Ke depan, terbuka peluang untuk mahasiswa S1 maupun S2 FGE (PW) jika berkeinginan melakukan semester exchange ke Paris 1, namun demikian bahasa pengantar masih menggunakan bahasa Prancis (untuk S1 dan S2; sedangkan S3 saat ini sudah bisa menulis disertasi dalam bahasa Inggris).
Fakultas Geografi UGM dan Department Geografi NTNU mengembangkan penelitian kolaboratif dengan mengambil lokasi penelitian di kawasan Parangtritis, Bantul. Lokasi penelitian tersebut dikomparasi dengan sand dunes di Yilan county di Taiwan mempertimbangkan kesamaan dan perbedaan kondisi fisik gumuk pasirnya dan pengelolaan pesisirnya. Parangtritis sedang akan dikembangkan terkait JJLSS, sedangkan Yilan pada fase sudah berkembang sebagai “open air museum” di Taiwan. Parangtritis masih memiliki karakter pedesaan yang berpotensi menjadi “pseudo urban” ketika wisata menjadi massive berkembang ke depan. Yilan county memiliki pelabuhan yang menjadikannya berkembang.
Dalam rangka kegiatan pengabdian masyarakat kerjasama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara dengan Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM, telah dilakukan Focus Group Discussion (FGD) Kegiatan Penyusunan Peta Rawan Bencana Kabupaten Jepara pada tanggal 13 September 2018 di Kantor Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Jepara. FGD dihadiri oleh perwakilan BPBD, OPD terkait, staf kecamatan dan masyarakat. Pemaparan hasil survei disampaikan di awal kegiatan, sebagai pengantar FGD.
Seminar Nasional bertajuk “Potensi Geografi Untuk Penguatan Integrasi Bangsa” diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. sebagai ketua umum FORPIMGEO memyampaikan makalah dengan judul “Kepemimpinan Pembangunan Berkelanjutan” menjelaskan perkembangan peradaban sejak Revolusi Industri 1.0 yang terjadi di Inggris dan benua Eropa, hingga perkembangan Revolusi Industri 4.0 dengan teknologi digital, computer, internet dan smartphone. Dampak pembangunan, perubahan sosial dan lingkungan hidup memerlukan pemahaman dan solusi masalah yang timbul. Diperlukan pendidikan geografi dan pengembangan ilmu geografi yang mampu menjadi solusi bagi bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika ini. Keadilan sosial dan keadilan spasial harus ditegakkan agar kesejahteraan rakyat dan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.
UNWTO (World Tourism Organization) telah mengembangkan program MCSTO Monitoring Center Sustainable Tourism Observatory. Kementrian Pariwisata bekerjasama dengan 5 universitas termasuk UGM mengembangkan MCSTO ini. Untuk itu, perlu dilakukan koordinasi pelaksanaan di lapangan.
Tahun ini diselenggarakan kegiatan lanjutan dari kegiatan tahun lalu, yaitu program STD termasuk ISTA (Indonesian Sustainable Tourism Award). Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. diundang untuk memberi masukan bagi akselerasi pelaksanaan kegiatan MCSTO. Kegiatan utamanya adalah melaksanakan monitoring perkembangan destinasi pariwisata berkelanjutan, ditunjang dengan kegiatan koordinasi stakeholder, pengembangan metode, peningkatan kapasitas pelaku, pelaporan dan publikasi. Hasil monitoring akan menjadi dasar perbaikan pengelolaan destinasi pariwisata oleh para pemangku kepentingan.
Dewan Perwakilan Daerah RI mengadakan seminar tentang Infrastruktur dan Pariwisata. GKR Hemas, H Hafid Asrom, H Chalid Mahmud, H Afnan Hadikusumo sebagai DPD Daerah Istimewa Yogyakarta ingin mendapatkan konsep dan kajian tentang Infrastruktur Pengembangan Wilayah dan Pariwisata. Hadir dalam seminar ini berbagai kalangan praktisi, industri dan bisnis, pemerintah derah, akademisi dan tokoh masyarakat. Melalui seminar diskusi sekaligus dengar pendapat ini, anggota DPD dapat memjaring aspirasi dan informasi perkembangan pembangunan DIY. Seminar diselenggarakan di Gedung Serbaguna Sekretariat DPD RI Jalan Semaki 133 Muja Muju, Yogyakarta. Pada kesempatan ini, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. menyampaikan tema Sustainable Tourism dengan New Toirism Paradigm, Policy Framework, Innovative Institution, SMART Program dengan dua kajian lapangan yaitu Ekowisata Nglanggeran Geopark Gunungsewu yang mendapat ISTA & ASEAN Award dan Wisata Tebung Breksi yang mendapat Anugrah Pesona Indonesia API Award. Diskusi hangat disampaikan para pemangku kepentingan dalam memganalisis permasalahan dan menemukan solusi di lapangan. Para anggota DPD juga mendukung upaya menjadikan DIY sebagai pelopor pelaksanaan SDG (Sustainable Development Goals).
Kaprodi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, UGM, Prof. Dr. M. Baquni, M.A. menjadi pembicara pada MIKTA Building Network on Sustainable Tourism for Development 8-9 Agustus 2018 di Hotel Marriot Yogyakarta. Mexico Indonesia Korea Turki dan Australia mengembangkan New Innovative Partnersip. Tema kali ini tentang “Fostering Creative Economy and Contributing to Global Peace”. Kementrian Luar Negeri dan Kementrian Pariwisata menjadi tuan rumah kegiatan ini. Yogyakarta dipilih menjadi lokasi kegiatan karena kota budaya pendidikan dan pariwisata yang memiliki warga dari beragam bangsa serta memiliki world heritage sites. Prof. Baiquni menyampaikan pengalaman Indonesia dalam mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan dengan kasus desa wisata di Sleman Yogyakarta. Pariwisata dan pengembangan wilayah penting dikembangkan dengan pelestarian budaya dan alam lingkungan guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Rapat Kerja Provinsi Jawa Timur Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan utk Pariwisata Berkelanjutan
Atas undangan kantor Biro SDA Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, hari kamis pagi 26 Juli 2018 Prof. Dr. M Baiquni, M.A. menyampaikan presentasi tentang Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan utk Pariwisata Berkelanjutan. Rapat kerja ini diikuti oleh dinas ESDM dan Pariwisata seluruh Kabupaten dan Kota se-Provinsi Jawa Timur. Disadari bahhwa kegiatan pariwisata memiliki dampak positif maupun negatif yang harus dikaji diantisipasi dan ditangani dengan baik. Kajian daya dukung dan daya tampung di sejumlah kawasan strategis pariwisata di Jawa Timur perlu dilakukan agar pemanfaatan, pengendalian dan pelestarian SDA dan lingkungan dapat mendukung kesejahteraan rakyat. Keberlanjutan pemanfaatan dapat dinikmati generasi kini dan generasi mendatang.
Pada tanggal 9-13 Juli 2018, Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., melaksanakan tugas dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Direktorat E-Government di Jakarta dalam kaitannya dengan memberikan bimbingan bagi Kabupaten Kendal dan kabupaten Blora pada acara Bimbingan Teknis Smart City Tahap 1 (Bimtek#1). Kegiatan ini dilaksakan dalam rangka Implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City yang dilaksanakan pada tahun 2017, 2018 dan 2019. Pada tahun 2018 ini Bimtek dilaksanakan untuk 50 kota dan kabupaten yang telah terpilih dalam program gerakan menuju Smart City. Output dari Bimtek#1 ini adalah buku 1 dari Masterplan Smart City. Adapun isinya meliputi Analisis Strategis Smart City Daerah yang berisi analisis masa depan, analisis kesiapan daerah terkait dengan struktur (Kesiapan SDM, Kemampuan birokrasi dan anggaran), Infrastruktur (Kesiapan infrastruktur fisik, TIK dan soisal) dan suprastruktur (kesiapan kebijakan/perda), kelembagaan dan pelaksana, disamping juga Analisis GAP, dan analisis Visi pembangunan Smart City.