• Tentang UGM
  • IT Center
  • Library UGM
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada DEPARTEMEN GEOGRAFI PEMBANGUNAN
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Home
  • Profil
    • Sambutan Ketua
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Dosen
  • Akademik
    • Panduan Akademik
    • Akreditasi
    • Prodi S1 Pembangunan Wilayah
      • Kurikulum
      • Education & Learning Outcome
      • Prospek Kerja
    • Laboratorium
      • Laboratorium Tata Ruang Wilayah
      • Laboratorium Kewilayahan
  • Penelitian
    • Buku
    • Publikasi
  • Unduhan
  • Beranda
  • Seminar
  • Seminar Bulanan SDGs
Arsip:

Seminar Bulanan SDGs

PRESS RELEASE Sustainable Development Goals (SDGs) Seminar Series #109 “Geografi (di) Pemerintahan: Sharing Session dengan Alumni ASN” Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

SeminarSeminar Bulanan SDGs Saturday, 22 February 2025

Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan SDGs Seminar Series yang ke #109. Adapun tema yang diusung adalah “Geografi (di) Pemerintahan: Sharing Session dengan Alumni ASN”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar hukum dan tata kelola berupa tujuan ke-16 “Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat” serta tujuan ke-17 “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan”. Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan berbagi pengalaman dari alumni yang telah berkarir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), serta bagaimana perspektif geografi dapat diterapkan dalam konteks pemerintahan. Seminar dilaksanakan secara daring dengan pembicara Ibu Dina Rahayu, S.Si. (Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), Bapak Nico Awwaludin, S.Si. (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), Bapak Ismail Abdulmaajid, S.Si. (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ciamis), dan Ibu Novi Ghitha Khairina, S.Si. (Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus). Moderator pada seminar ini adalah Bapak Dr. Lutfi Muta’ali, S.Si., M.T. (Kepala Laboratorium Kewilayahan, Fakultas Geografi, UGM), yang juga sekaligus memberikan sambutan pembuka dalam seminar ini.

Narasumber Saudari Novi Ghitha Khairina menyampaikan terkait bagaimana peluang rumpun geografi pembangunan dalam lapangan pekerjaan termasuk formasinya dalam pemerintahan. Pemahaman geografi tidak hanya dari perspektif spasial, tetapi kemampuan menganalisis dan mengklasifikasikan data maupun visual. Sebagai Sekretaris Jenderal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), beliau juga membahas tentang peran geografi dalam pemerintahan. KEK dianggap sebagai elemen kunci dalam rantai nilai untuk meningkatkan taraf ekonomi Indonesia. Analisis geografi, terutama dalam konteks pembangunan wilayah, sangat diperlukan untuk menentukan dan menghitung pengelompokan KEK secara efektif.

Narasumber Saudara Nico Awwaludin menyampaikan terkait relevansi ilmu pembangunan wilayah dengan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi dalam  perencanaan pembangunan nasional yang terstruktur dan sistematis melalui Kementerian PPN dan BAPPENAS. Keterampilan perencanaan yang diperlukan dalam konteks pembangunan wilayah, antara lain kemampuan berpikir secara runtut dan sistematis, kemampuan menganalisis serta mengelaborasi data, serta pemahaman terhadap fenomena terkini dan prospek masa depan. Kaitannya dengan perencanaan, di Indonesia memiliki sifat yang hierarkis. Tahun 2025 akan menjadi tahun transisi dalam semua aspek peningkatan perencanaan, yang mana nantinya menjadikan esensialitas perencanaan pada tahun ini jauh lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Narasumber Saudara Ismail Abdulmaajid membahas terkait bagaimana usaha dan strategi dalam menganalisis peluang formasi calon pegawai negeri sipil. Kriteria lulusan yang dibutuhkan dalam setiap formasi CPNS tidak menjadi keterbatasan. Pengajuan banding kepada badan ketenagakerjaan terkait linearitas pembangunan wilayah dalam bidang formasi yang berhasil disetujui merepresentasikan bahwasanya bidang keilmuan di pembangunan wilayah sangat luas. Salah satu strategi yang diterapkannya untuk memperjuangkan posisinya adalah mencari formasi dengan tingkat persaingan yang minim.

Narasumber Saudari Dina rahayu membahas terkait bagaimana keselarasan pendekatan yang diterapkan pada pembangunan wilayah dapat diimplementasikan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Selain itu beliau juga menyampaikan terkait tahapan seleksi CPNS Kementerian PUPR beserta tips dan trik yang dapat diimplementasikan dalam melihat peluang. Terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan sebagai peserta seleksi, di antaranya menyesuaikan pilihan dengan minat diri, memahami variasi seleksi, serta sifat tes di masing-masing instansi. Selain itu, analisis terhadap jumlah formasi yang tersedia, jurusan yang dibutuhkan, dan jumlah mahasiswa di setiap jurusan juga sangat penting untuk meningkatkan daya saing dalam proses seleksi.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDGs Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDGs Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgsseminarseries

Salam SDGs

 

Keywords : pilar pilar hukum dan tata kelola SDGs 16 dan 17.

PRESS RELEASE Sustainable Development Goals (SDG’s) Seminar Series #108 “Citizenship and Identity & Writing up Qualitative Research”

SeminarSeminar Bulanan SDGs Friday, 21 February 2025

Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan SDGs Seminar Series yang ke #108. Adapun tema yang diusung adalah “Citizenship and Identity & Writing up Qualitative Research”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan hukum dan tata kelola tujuan ke-16 “Perdamaian Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat”. Seminar dilaksanakan secara luring di Gedung KLMB, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada serta dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom meeting, live YouTube, dan live report story Instagram. Pembicara pada seri kali ini adalah Prof. Martin Zebracki (Professor of Human Geography and Social inclusion, University of Leeds). Moderator seminar ini adalah Bapak Hafidz Wibisono, S.T., M.T., Ph.D. (Koordinator SDGs Forum-SDGs Seminar Series Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada).

Narasumber Prof. Martin Zebracki membahas mengenai konsep citizenship dan identity. Secara formal citizenship merupakan dokumen formal yang di miliki setiap individu, identitas kewarganegaraan menjadi representasi latar belakang dan karakter individu. Di lain sisi terdapat cara pandang secara faktual, di mana individu memiliki rasa untuk menunjukkan sisi lain dirinya yang terbentuk atas pengalaman di negara yang berbeda. Konsep citizenship telah lama muncul dan bermula atas adanya gagasan terkait bagaimana penggolongan individu ataupun kelompok dapat dinyatakan sebagai warga negara tertentu. Status kewarganegaraan menjadi dasar bagi setiap individu untuk memiliki hak dan kebebasan tertentu. Konsep dan gagasan terkait penggolongan kewarganegaraan menjadi asal usul di bentuknya undang-undang kemasyarakatan yang mengatur terkait hak kepemilikan serta batas wilayah, seperti diberlakukannya sertifikat lahan. Keterkaitan citizenship dan identity adalah bahwa keduanya merupakan group markers. Satu hal yang menjadi menarik adalah, dalam menentukannya berarti kita seolah membuat batas atas diri kita, di mana kita adalah bagian dari sebuah komunitas, maka kita mengesampingkan seluruh komunitas lain di luar komunitas kita.

Topik citizenship dan identity menawarkan potensi besar untuk menghasilkan manuskrip penelitian kualitatif yang dapat dipublikasikan. Ketika meneliti fenomena kompleks seperti ini, penting untuk menghindari generalisasi yang berlebihan dan tetap fokus pada konteks spesifik studi. Dengan demikian, kesimpulan yang dihasilkan dapat diaplikasikan pada populasi yang lebih luas juga membuka opportunity untuk kedua topik ini dibahas dalam konteks lain. Selain itu, peneliti perlu mengklarifikasi secara jelas di mana kebaruan suatu riset serta berdasarkan atas konteks apa riset tersebut. Posisi peneliti sebagai bagian integral dari proses penelitian juga harus diklarifikasi sejak awal, sehingga pembaca dapat memahami perspektif dari mana kesimpulan diambil. Dalam menulis manuskrip, pemilihan kutipan yang relevan sangat penting untuk mendukung argumen. Peneliti juga perlu berhati-hati dalam menginterpretasikan data agar tidak membatasi sudut pandang partisipan. Bahasa yang jelas, format yang terstruktur dengan baik, serta interpretasi yang kritis akan membantu memastikan bahwa hasil penelitian dapat dipahami oleh audiens yang lebih luas.

Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia, pemerintah, private sector, praktisi-pemerhati SDGs, serta masyarakat umum.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDGs Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDGs Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgsseminarseries

Salam SDGs

Keywords : pilar pembangunan hukum dan tata kelola SDGs 16

PRESS RELEASE Sustainable Development Goals (SDG’s) Seminar Series #107 “Igniting Ideas: Ngobrol Asyik Seputar Potensi Topik PKM”

SeminarSeminar Bulanan SDGs Saturday, 28 December 2024

Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan SDGs Seminar Series yang ke #107. Adapun tema yang diusung adalah “Igniting Ideas: Ngobrol Asyik Seputar Potensi Topik PKM”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan sosial berupa tujuan ke-3 “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan” dan tujuan ke-4 “Pendidikan Bermutu”.  Seminar dilaksanakan secara daring dengan pembicara Adji Saidinullah, S.Si. (Juara 1 Kelas Presentasi dan Poster PKM-RSH dalam PIMNAS ke-35, Alumni Prodi Pembangunan Wilayah angkatan 2019), Angga Kurniajati (Juara 3 Kelas Presentasi PKM-VGK dalam PIMNAS ke-36, Mahasiswa Prodi Pembangunan Wilayah angkatan 2021), dan Ratna Diah Maharani (Juara 1 Kelas Presentasi dan Poster PKM-RSH dalam PIMNAS ke-37, Mahasiswa Prodi Pembangunan Wilayah angkatan 2022). Moderator seminar ini adalah Bapak Hafidz Wibisono, S.T., M.T., Ph.D. (Koordinator SDGs Forum–SDGs Seminar Series Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada). Opening remarks diberikan oleh Bapak Dr. Erlis Saputra, S.Si., M.Si. (Ketua Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada).

Narasumber Adji Saidinullah membahas terkait ide atau topik yang dibawa ketika mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Ide/topik tersebut berangkat dari permasalahan besar mengenai marginalisasi atau semakin terpinggirkannya kearifan lokal dalam proses keputusan kebijakan pembangunan khususnya terkait dengan kebijakan pengurangan risiko bencana yang berskala lokal atau kedaerahan. Hasil riset menunjukkan bahwa modernisasi pembangunan yang terwujud dalam bentuk kebijakan rumah layak huni dan kebijakan pariwisata budaya telah mempengaruhi eksistensi kearifan lokal Bale Bayan Selain itu, berdasarkan riset tersebut juga diketahui bahwa Bale Bayan mengandung nilai-nilai kearifan lokal berupa aspek mitigasi bencana non-struktural dan struktural yang membuatnya menjadi rumah tahan gempa serta counter-hegemony dilakukan dengan upaya kompromistis dan solidaritas yang terjadi pada tiga ruang, yaitu pendidikan, ekonomi, dan sosial.

Narasumber Ratna Diah Maharani membahas mengenai pengalaman dan wawasan terkait PKM hingga PIMNAS ke-37. Menurutnya, kunci sukses dalam kegiatan ini adalah kemampuan menemukan ide-ide inovatif yang relevan dengan isu terkini. Dengan merujuk pada proposal PKM yang telah berhasil didanai pada tahun-tahun sebelumnya, dapat memperoleh inspirasi dan gambaran yang lebih jelas tentang jenis penelitian yang diminati. Proses brainstorming bersama tim untuk membahas model pengemasan konsep juga perlu dilakukan. Selain itu, konsultasi dengan dosen maupun akademisi yang terkait juga akan semakin memperkaya ide-ide yang dimiliki. Setelah menemukan ide yang potensial, langkah selanjutnya adalah mengembangkan proposal PKM.   Menyusun proposal secara sistematis dan jelas, serta melakukan revisi secara berkala merupakan kunci untuk menghasilkan karya ilmiah terbaik.

Narasumber Angga Kurniajati membahas terkait topik PKM Video Gagasan Konstruktif (VGK) mengenai kompor berbahan bakar sampah tanpa residu dan polusi untuk mengatasi permasalahan sampah sebagai inovasi penanganan yang berkelanjutan. Munculnya topik ini berdasarkan adanya permasalahan sampah yang ada di Yogyakarta. Metode yang dilakukan dalam persiapan PKM tersebut meliputi persiapan umum, penyusunan storyboard, dan pembuatan video. Proses pembuatan video yang dilakukan meliputi pra-produksi (persiapan perangkat, survei lokasi, dan pembuatan properti), produksi (pengambilan video dan pemilihan footage video), serta pasca produksi (editing video, evaluasi video, dan publikasi video).

Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta bersama narasumber dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat narasumber. Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDGs Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgsseminarseries

Salam SDGs

PRESS RELEASE Sustainable Development Goals (SDG’s) Seminar Series #106 “Sustainable Development Goals di Kelurahan Warungboto, Kemantren Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta”

SeminarSeminar Bulanan SDGs Monday, 9 December 2024

Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan SDGs Seminar Series yang ke #106. Adapun tema yang diusung adalah “Sustainable Development Goals di Kelurahan Warungboto, Kemantren Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan sosial, pilar pembangunan lingkungan, serta pilar hukum dan tata kelola. Selain itu, Seminar ini merupakan bagian inovasi Laboratorium Kewilayahan dalam hal diseminasi kegiatan Praktikum Pengembangan Masyarakat yang juga menjadi responsi eksternal. Seminar dilaksanakan secara daring dengan pembicara Bapak Rajwan Taufiq, S.IP. M.Si (Mantri Pamong Praja Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta), Bapak Weda Satriya. N, S.E., S.S., M.Ec., M.E. (Lurah Kelurahan Warungboto, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta), dan Freya Alif Maretha Joda Putri (Mahasiswa Peserta Praktikum Pengembangan Masyarakat, Prodi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, UGM). Moderator seminar ini adalah Ibu Surani  Hasanati , S.Si., M.Sc. (Dosen Pengampu Praktikum Pengembangan Masyarakat, Prodi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi UGM). Welcome remarks diberikan oleh Bapak Dr. Lutfi Muta’ali, S.Si., M.T. (Kepala Laboratorium Kewilayahan, Fakultas Geografi, UGM). Sambutan seminar diberikan oleh Bapak Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. (Dekan Fakultas Geografi, UGM). Pengantar wacana diberikan oleh Bapak Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A. (Penjabat Wali Kota Yogyakarta).

Narasumber Bapak Rajwan Taufiq membahas terkait implementasi SDGs di Kemantren Umbulharjo. Kemantren Umbulharjo telah berkomitmen untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui berbagai program inovatif. Mulai dari upaya mengatasi stunting hingga pengembangan ekonomi melalui UMKM. Kemantren juga fokus pada pembangunan lingkungan berkelanjutan dengan inisiatif seperti pembuatan S-PRESO (Sumur Pemrosesan Sampah Organik) untuk mendukung program zero sampah organik, mendukung program pertanian perkotaan, serta mendukung peningkatan pendapatan masyarakat.

Narasumber Bapak Weda Satriya membahas terkait implementasi SDG’s di Kelurahan Warungboto. Kelurahan Warungboto, sebagai salah satu kelurahan budaya di Yogyakarta, telah mengimplementasikan berbagai program dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Salah satu program andalan di Warungboto sendiri adalah program “Warungboto Digdaya” untuk mewujudkan daerah inklusif yang guyub, dinamis, agamis, aman, nyaman, dan berbudaya.  Potensi utama Warungboto, yaitu Situs Warungboto yang dimanfaatkan untuk mengembangkan pariwisata sejarah dan budaya. Kelurahan ini juga aktif mendukung kelompok budaya untuk melestarikan warisan budaya lokal.

Narasumber Freya Alif Maretha membahas terkait output serta kegiatan pengembangan masyarakat yang merupakan bagian dari Praktikum Pengembangan Masyarakat oleh 80 mahasiswa Pembangunan Wilayah UGM di Kalurahan Warungboto. Kegiatan pengembangan masyarakat ini dilaksanakan dengan mengimplementasikan beberapa poin dalam SDGs. Terdapat 8 output dalam kegiatan pengembangan masyarakat ini, salah duanya yaitu pelaksanaan program pemetaan partisipatif serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaporan pengelolaan sampah organik rumah tangga berbasis biopori melalui teknologi QR code.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDGs Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgsseminarseries

Salam SDGs

 

Keywords : pilar pembangunan sosial SDGs 3 dan 5; pilar pembangunan lingkungan SDGs 11, 12 dan 12; pilar hukum dan tata kelola SDGs 16 dan 17.

PRESS RELEASE Sustainable Development Goals (SDG’s) Seminar Series #105 “Pengendalian Kerusakan Lahan (Pencegahan Lahan dari Erosi, Aksi Penanaman Berkelanjutan, dan Pemanfaatan Lahan Secara Berkelanjutan) dalam Ranah Sekolah Dasar dan Menengah”

SeminarSeminar Bulanan SDGs Monday, 11 November 2024

Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan SDGs Seminar Series yang ke #105. Adapun tema yang diusung adalah “Pengendalian Kerusakan Lahan (Pencegahan Lahan dari Erosi, Aksi Penanaman Berkelanjutan, dan Pemanfaatan Lahan Secara Berkelanjutan) dalam Ranah Sekolah Dasar dan Menengah”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan sosial berupa tujuan ke-4 “Pendidikan Bermutu” dan tujuan ke-5 “Kesetaraan Gender”, serta pilar pembangunan pembangunan lingkungan  berupa tujuan ke-11 “Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan” dan tujuan ke-12 “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab”. Seminar dilaksanakan secara daring dengan pembicara Bapak Ir. Edy Nugroho Santoso (Direktur  Pengendalian   Kerusakan  Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup RI) dan Ibu Siti Arina Budiastuti M.Pd., B.I. (Kepala SMP Negeri 5   Yogyakarta). Moderator seminar ini adalah Ibu Surani Hasanati, S.Si., M.Sc. (Dosen serta Periset  Kelompok  Studi Gender dan Pembangunan, Departemen Geografi Pembangunan UGM). Welcome remarks diberikan oleh Bapak Dr. Andri Kurniawan, S.Si., M.Sc. (Kepala Laboratorium Tata Ruang Wilayah, Fakultas Geografi UGM). Sambutan seminar diberikan oleh Bapak Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D. (Wakil Dekan Fakultas Geografi, UGM). Pengantar wacana diberikan oleh Bapak Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A. (Penjabat Wali Kota Yogyakarta).

Narasumber Bapak Edy Nugroho Santoso  membahas terkait pengendalian kerusakan lahan. Keterjagaan lahan sejalan dengan tujuan penjagaan ekosistem darat yang tertuang dalam SDG’s. Kerusakan lahan dapat dilihat salah satunya dari Indeks Tutupan Lahan. Munculnya kerusakan lahan dapat disebabkan oleh faktor yang bervariasi. Pengendalian kerusakan lahan telah dilakukan pemerintah berdasarkan beberapa peraturan yang telah ditetapkan. Pemulihan kerusakan lahan juga telah dilakukan salah satunya dengan pelaksanaan konsep pemulihan lahan regeneratif. Upaya pemerintah dalam menyebarluaskan pemahaman dan kepekaan terhadap kerusakan lahan bagi generasi muda dilakukan melalui perlombaan yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup.

Narasumber Ibu Siti Arina Budiastuti membahas terkait peran edukasi dan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dalam pengendalian kerusakan lingkungan di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Seperti diketahui bahwa masalah sampah dan kerusakan lahan lingkungan merupakan masalah serius di Kota Yogyakarta. SMPN 5 sebagai satuan pendidikan, menaruh perhatian pada masalah tersebut melalui berbagai pembelajaran dan ekstrakurikuler yang diadakan. Pembelajaran pengendalian kerusakan lahan salah satunya dijalankan melalui implementasi program P5. Program P5 di SMP Negeri 5 Yogyakarta turut berkontribusi meningkatkan kesadaran siswa dan mendorong mereka untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang berdampak positif bagi lingkungan.

Seminar diakhiri dengan sesi penutupan yang menghadirkan closing statement dari moderator dan narasumber, serta penyerahan sertifikat. Mengutip closing statement moderator menganai pentingnya environmental literacy melalui pendidikan di sekolah serta peran penting semua pihak untuk mendukung upaya ini. Semangat Hari Sumpah Pemuda diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi aktif dalam membangun Indonesia maju.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDGs Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgsseminarseries

Salam SDGs

 

Keywords : pilar pembangunan sosial SDGs 4 dan 5; pilar pembangunan lingkungan SDGs 11 dan 12.

PRESS RELEASE Sustainable Development Goals (SDG’s) Seminar Series #104 “Masa Depan Pembangunan Rendah Karbon Indonesia dalam Perspektif Pembangunan Wilayah”

SeminarSeminar Bulanan SDGs Saturday, 7 September 2024

Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan SDGs Seminar Series pada Launching Laboratorium Kewilayahan dan Tata Ruang Wilayah Departemen Geografi Pembangunan Adapun tema yang diusung adalah “Masa Depan Pembangunan Rendah Karbon Indonesia dalam Perspektif Pembangunan Wilayah”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan ekonomi berupa tujuan ke-7 “Energi Bersih dan Terjangkau”. Selain itu, tema ini juga selaras dengan pilar pembangunan lingkungan berupa tujuan ke-12 “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab” dan tujuan ke-13 “Penanganan Perubahan Iklim”. Seminar dilaksanakan secara luring di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada serta dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom meeting, live YouTube, dan live report story Instagram. Pembicara pada seri kali ini adalah Ibu Reny Windyawati, S.T., M.Sc. (Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian ATR/BPN), Bapak Dr. Danang Yulisaksono, S.T., M.T. (Kabid Riset Inovasi Daerah dan Pengendalian BAPPEDA Kota Yogyakarta), dan Bapak Dr. Luthfi Muta’ali, S.Si., M.T. (Kepala Laboratorium Kewilayahan, Fakultas Geografi, UGM). Moderator seminar ini adalah Bapak Agung Satriyo Nugroho, S.Si., M.Sc. (Dosen Fakultas Geografi UGM). Welcome remarks diberikan oleh Bapak Dr. Erlis Saputra, M. Si. (Ketua Departemen Geografi Pembangunan Fakultas Geografi UGM). Sambutan seminar diberikan oleh Bapak Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. (Dekan Fakultas Geografi, UGM.

Narasumber Ibu Reny menyampaikan terkait perubahan iklim dan urgensi pembangunan rendah karbon. Terdapat berbagai kebijakan-kebijakan yang mengacu pada komitmen-komitmen Indonesia terhadap upaya mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim sejak tahun 1994 dengan adanya ratifikasi UNICCC hingga di tahun 2022 dengan adanya enhanced NDC. Salah satu upayanya yaitu pembangunan rendah karbon. Pembangunan rendah karbon termasuk platform baru pembangunan yang bertujuan mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial melalui kegiatan pembangunan rendah emisi dam meminimalkan eksploitasi sumberdaya alam dengan dasar utama SDGs ke-13. Kebjikan pemenuhan ruang terbuka, penguatan pengendalian pemanfaatan ruang dan tanah, pengembangan kawasan TOD di Kota, serta reforma agraria termasuk dalam kebijakan spasial dalam mendukung pengurangan dampak perubahan iklim.

Narasumber Bapak Danang membahas terkait implementasi Low Carbon dalam tata ruang di Yogyakarta serta menciptakan kota yang rendah karbon. Emisi gas rumah kaca masih menjadi permasalahan yang ada di Derah Istimewa Yogyakarta. Masalah lain yang belum terselesaikan adalah adanya permasalahan terkait sampah. Kondisi kota yang relatif kecil dan didominasi permukiman menjadikan emisi gas rumah kaca yang hadir kebanyakan berasal dari permukiman dan rumah tangga. Penanganan sampah yang telah dilakukan di Yogyakarta salah satunya adalah pengelolaan RDF. Upaya yang dilakukan Yogyakarta untuk mewujudkan branding “Yogyakarta: Kota Rendah Karbon”  adalah penyediaan RTH sesuai ketentuan yang ada. RTH di Yogyakarta saat ini baru berkisar di angka 23% saja, dan masih didominasi RTH privat.

Narasumber Bapak Luthfi memaparkan terkait peran perguruan tinggi dalam mewujudkan pembangunan rendah karbon. Perhatian terhadap masalah iklim muncul dari kekhawatiran manusia terhadap kondisi bumi yang kian mengalami penurunan. Segala bentuk kebijakan, aturan, dan kesepakatan adalah tindak lanjut dari kepedulian terhadap masalah tersebut. Dalam mengatasi masalah iklim ini upaya utama yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan controlling terhadap serapan dan tangkapan emisi.  Berbagai permasalahan terkait iklim nyatanya dapat digunakan sebagai kajian riset yang menarik bagi mahasiswa terutama mahasiswa geografi. Pemikiran-pemikiran itu dapat menjadi sumbangsih universitas terkait inovasi yang relevan dengan penyelesaian masalah iklim yang ada.

Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia, pemerintah, private sektor, praktisi-pemerhati SDGs, serta masyarakat umum.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDGs Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgsseminarseries

Salam SDGs

 

Keywords : pilar pembangunan ekonomi SDGs 7; pilar pembangunan lingkungan SDGs 12 dan 13

PRESS RELEASE Sustainable Development Goals (SDG’s) Seminar Series #103 “Aksi Iklim Menuju SDG 13: Implementasi Komitmen Adaptasi Global di Level Lokal”

SeminarSeminar Bulanan SDGs Thursday, 8 August 2024

Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan SDGs Seminar Series yang ke #103. Adapun tema yang diusung adalah “Aksi Iklim Menuju SDG 13: Implementasi Komitmen Adaptasi Global di Level Lokal”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan sosial berupa tujuan ke-3 “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan”. Selain itu, tema ini juga selaras dengan pilar pembangunan lingkungan berupa tujuan ke-12 “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab”, tujuan ke-13 “Penanganan Perubahan Iklim”, tujuan ke-14 “Menjaga Ekosistem Laut”, serta tujuan ke-15 “Menjaga Ekosistem Darat”. Seminar dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom meeting, live YouTube, dan live report story Instagram. Pembicara pada seri kali ini adalah Bapak Stanislaus Risadi Apresian, S.IP., M.A., Ph.D. (Postgraduate Researcher School of Politics and International Studies, University of Leeds). Moderator seminar ini adalah Bapak Hafidz Wibisono, S.T., M.T., Ph. D. (Koordinator SDGs Forum–SDGs Seminar Series Fakultas Geografi, UGM). Welcome remarks diberikan oleh Bapak Erlis Saputra (Ketua Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM). Sambutan seminar diberikan oleh Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. (Dekan Fakultas Geografi, UGM).

Pada seri kali ini, narasumber membahas terkait dinamika pelaksanaan proses-proses mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang terjadi di Indonesia. Seperti yang diketahui, masalah iklim beberapa dekade terakhir menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat baik dari tingkat lokal hinggal global. Akan tetapi, upaya dan adaptasi perubahan iklim ini terkendala di tingkat lokal dikarenakan melibatkan beberapa stakeholders yang kurang familiar dengan masalah tersebut. Sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan goal 13 mengenai penanganan perubahan iklim, diperlukan adanya tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim serta dampaknya bagi sosial serta lingkungan hidup. Terdapat dua kementerian dominan yang memiliki tata kelola yang kompleks terhadap adaptasi iklim khususnya di Indonesia, yaitu : Bappenas dan MoEF. Dalam mengatasi permasalahan iklim, terdapat dua jalur adaptif  di Indonesia berupa ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund) dan ProKlim (Program Kampung Iklim). ICCTF berupaya untuk mengurangi intensitas emisi dan emisi gas rumah kaca melalui langkah-langkah pembangunan rendah karbon dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. ICCTF juga berupaya untuk mengintegrasikan isu-isu perubahan iklim ke dalam perencanaan pembangunan di tingkat nasional, regional dan lokal serta melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Seperti ICCT, Program Kampung Iklim melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperkuat kapasitas mereka beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal, tergantung pada kondisi setempat.

Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia, pemerintah, private sektor, praktisi-pemerhati SDGs, serta masyarakat umum.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDGs Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgsseminarseries

 

Salam SDGs

 

Keywords : pilar pembangunan sosial SDGs 3; pilar pembangunan lingkungan SDGs 12, 13, 14, dan 15

PRESS RELEASE Sustainable Development Goals (SDG’s) Seminar Series #102 “Ekskursi IKN Nusantara: Kajian Keberlanjutan Pembangunan Wilayah di Ibukota Baru”

SeminarSeminar Bulanan SDGs Sunday, 23 June 2024

Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan SDGs Seminar Series yang ke #102. Adapun tema yang diusung adalah “Ekskursi IKN Nusantara: Kajian Keberlanjutan Pembangunan Wilayah di Ibukota Baru”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan ekonomi berupa tujuan ke-8 “Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi”, tujuan ke-9 ‘‘Infrastruktur, Industri, dan Inovasi”, serta tujuan ke-10 “Mengurangi Ketimpangan”. Selain itu, tema ini juga selaras dengan pilar pembangunan lingkungan berupa tujuan ke-11 “Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan”. Seminar dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom meeting, live YouTube, dan live report story Instagram. Pembicara pada seri kali ini adalah Cherlys dan Fajri Aji Dharma (Mahasiswa Pembangunan Wilayah Angkatan 2021). Moderator seminar ini adalah Surani Hasanati, S.Si., M.Sc. (Periset Kelompok Studi Gender dan Pembangunan serta Dosen Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada). Welcome remarks diberikan oleh Hafidz Wibisono, S.T., M.T., Ph.D. (Koordinator SDGs Forum–SDGs Seminar Series Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada).

SDG’s ke-102 ini menjadi wadah untuk berbagi pengalaman sekaligus transvering knowledge oleh teman-teman Pembangunan Wilayah 2021 yang telah melaksanakan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di IKN. Narasumber Saudara Fajri Aji Dharma membahas terkait Teknis Pelaksanaan KKL. Sebanyak 81 mahasiswa Pembangunan Wilayah 2021 telah melaksanakan KKL III : Studio Pembangunan Wilayah 2024 di dua lokasi yang berbeda yaitu Kota Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 6 hari mulai Kamis, 2 Mei hingga Selasa, 7 Mei. Secara garis besar kegiatan terbagi menjadi 4 tahapan yaitu konseptualisasi, pra lapangan, lapangan, dan pasca lapangan. Output yang dihasilkan berupa buku, jurnal, video pembelajaran, dan after movie. Kegiatan KKL ini dikelola langsung oleh mahasiswa pembangunan wilayah angkatan 2021 yang selanjutnya terbagi dalam divisi masing-masing.

Narasumber Saudari Cherlys membahas terkait hasil kajian dari Kuliah Kerja Lapangan III Pembangunan Wilayah Angkatan 2021. Lokasi IKN direncanakan akan menempati sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara dimana kawasan inti IKN berada di Kecamatan Sepaku. Kecamatan Sepaku memiliki potensi yang menarik yaitu: 1) Kawasan penduduk multi-etnis; 2) Keterbukaan masyarakat, dan 3) Dilalui jalur transportasi darat utama lalu lintas Kalimantan. Rencana pemindahan IKN memiliki dampak terhadap kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat sekitar, termasuk Kecamatan Sepaku. Terdapat delapan keilmuan atau kajian sub topik dalam kegiatan KKL tersebut, dengan tema besar yaitu Ekskursi IKN Nusantara: Kajian Keberlanjutan Pembangunan Wilayah di Ibukota Baru. Kedelapan sub topik tersebut secara garis besar berupa kajian sustainability, rural urbanization, perubahan penggunaan lahan, SDG’s desa, perumahan dan permukiman, migrant worker, ekosistem sungai hutan, dan perubahan penghidupan masyarakat lokal.

Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia, pemerintah, private sektor, praktisi-pemerhati SDGs, serta masyarakat umum.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDGs Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgsseminarseries

Salam SDGs

 

Keywords : pilar pembangunan ekonomi SDGs 8, 9 dan 10 ; pilar pembangunan lingkungan SDGs 11

PRESS RELEASE Sustainable Development Goals (SDG’s) Seminar Series #101 “ Menjadi Agen Keberlanjutan dari Bangku Kuliah”

SeminarSeminar Bulanan SDGs Tuesday, 28 May 2024

Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan SDGs Seminar Series yang ke #101. Adapun tema yang diusung adalah “Menjadi Agen Keberlanjutan dari Bangku Kuliah”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan sosial berupa tujuan ke-3 “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan” serta tujuan ke-4 “Pendidikan Bermutu”. Seminar dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom meeting, live YouTube, dan live report story Instagram. Pembicara pada seri kali ini adalah Najwa Nur Awalia (Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Tingkat UGM 2024 dan Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Tingkat Wilayah V Tahun 2024). Moderator seminar ini adalah Dr.rer.nat. Arry Retnowati, S.Si., M.Sc. (Dosen Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi UGM). Welcome remarks diberikan oleh Bapak Dr.Geog. Dodi Widiyanto, S.Si., M.Reg.Dev. (Ketua Program Studi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada).

Narasumber Saudari Najwa Nur Awalia membahas terkait kiat menjadi agen keberlanjutan dari bangku kuliah. Perjalanan panjang telah ia lalui hingga sampai di titik saat ini. Tahun 2021, ia mendapat kesempatan untuk mengikuti kompetisi di Turki. Kesempatan ini menjadi pengalaman berharga yang tidak terlupakan selama ia menempuh masa kuliah, mengingat pengalaman berharga tersebut didapat di tengah-tengah masa pandemi. Dari pengalaman-pengalam yang telah ia lakukan, dapat menumbuhkan beberapa pembelajaran untuk diri sendiri, seperti bagaimana menjadi seseorang yang resilinece, growth mindset, terbuka, bagaimana menemukan lingkungan yang suportif dan mentor yang baik, serta selalu menciptakan improvement untuk diri sendiri. Dalam perlombaan pun, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan dan menjadi tips seperti memahami acuan dalam penilaian, be true, be best version of yourself, be active but not dominating, dan menjadi seseorang yang terus menambah relasi. Sebagai mahasiswa manajemen waktu tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri. Namun sebagai seorang mahasiswa, kita perlu sadar bahwa kesempatan belajar tersebut adalah sebuah previlege, sehingga kesempatan itu perlu dimaksimalkan dan dioptimalkan.  Setelahnya kita perlu menyadari bahwa kesempatan itu memberikan peluang bagi kita untuk terus mengeksplorasi hal baru dan mencoba sesuatu yang baru. Maka tidak ada salahnya untuk terus mencoba dan mencoba. Dalam hal manajemen waktu, pertama yang perlu dibangun adalah prioritas. Prioritas ini yang mengatur langkah-langkah utama yang harus kita ambil atau kita dahulukan. Terdapat satu teknik yang dapat diterapkan yaitu Pareto Analysis, di mana 80% hasil yang kita ingin dapatkan bisa kita peroleh dengan 20% usaha. Hal ini bukan berarti kita meminimalkan usaha yang kita lakukan, melainkan kita menfokuskan usaha kita pada prioritas-prioritas yang telah kita bangun.

Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia, pemerintah, private sektor, praktisi-pemerhati SDGs, serta masyarakat umum.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDGs Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgsseminarseries

Salam SDGs

 

Keywords : pilar pembangunan sosial SDGs 3 dan 4

PRESS RELEASE Sustainable Development Goals (SDG’s) Seminar Series #100 “Menangkap Peluang Ekonomi Pembangunan Ibu Kota Nusantara”

SeminarSeminar Bulanan SDGs Friday, 26 April 2024

Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Development Goals Seminar Series (SDG’s Seminar Series) yang ke #100 pagi tadi. Adapun tema yang diusung adalah “Menangkap Peluang Ekonomi Pembangunan Ibu Kota Nusantara”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan ekonomi berupa tujuan ke-8 “Pekerjaan layak dan Pertumbuhan Ekonomi”, tujuan ke-9 “Industri, Inovasi, dan Infrastruktur”, tujuan ke-10 “Berkurangnya Kesenjangan” serta pilar pembangunan lingkungan berupa tujuan ke-11 “Kota dan Permukiman Layak”. Seminar dilaksanakan secara luring di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada serta dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom meeting, live YouTube, dan live report story Instagram. Pembicara pada seri kali ini adalah Bapak Dr. M. Ir. H. Fitriansyah, S.T., M.M. (Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Timur) dan Bapak Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc. (Guru Besar Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM). Moderator seminar ini adalah Ibu Alia Fajarwati, S.Si., M.IDEA. (Koordinator Mata Kuliah Pengembangan Masyarakat Fakultas Geografi UGM). Host seminar adalah Bapak Dr. Erlis Saputra, M. Si. (Ketua Departemen Geografi Pembangunan Fakultas Geografi UGM). Sambutan seminar diberikan oleh Bapak Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. (Dekan Fakultas Geografi, UGM).

Narasumber Bapak Dr. M. Ir. H. Fitriansyah, S.T., M.M. memaparkan terkait menangkap peluang ekonomi pembangunan Ibu Kota Nusantara. Pemindahan Ibu Kota ke IKN didasarkan pada beberapa pertimbangan keunggulan wilayah, yaitu minim risiko bencana alam, lokasi strategis yang berada di tengah-tengah wilayah Indonesia dan dilewati Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, memiliki infrastruktur yang relatif lengkap, lokasi berdekatan dengan dua kota pendukung yaitu Balikpapan dan Samarinda. Ada enam kluster ekonomi di IKN, yaitu kluster industri teknologi bersih, kluster ekowisata, kluster farmasi terintegrasi, kluster industri pertanian berkelanjutan, kluster energi rendah karbon, dan kluster kimia dan produk turunan kimia. Daerah mitra IKN adalah kawasan tertentu yang dibentuk dalam rangka pembangunan dan pengembangan superhub ekonomi IKN yang bekerja sama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara.

Narasumber Bapak Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc. memaparkan terkait prospek ekonomi pembangunan IKN dalam perspektif sosio-spasial. Peluang ekonomi dari pembangunan kota baru ada sepuluh, yaitu pengembangan properti, pengembangan infrastrukur, peluang kerja, pengembangan bisnis dan kewirausahaan, klaster industri dan zona ekonomi khusus, pendidikan dan institusi penelitian, pariwisata dan hospitalitas, layanan kesehatan, teknologi hijau dan keberlanjutan, serta rantai pasok dan logistik. Prospek ekonomi di IKN tergantung pada kapasitas stakeholders untuk mengintegrasikan IKN dan hinterland di Kalimantan sebagai satu sistem, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sistem di luar. Jumlah populasi yang kecil tersebut akan menjadi kendala untuk realisasi prospek ekonomi. Interaksi produksi desa-kota tidak mudah terjadi akibat orientasi produksi utama hinterlands yang langsung ke pasar internasional tanpa melalui pusat kota untuk memainkan peran.

Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai Perguruan Tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia, Pemerintah, private sektor, praktisi-pemerhati SDGs, serta masyarakat umum.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDG’s Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgseminarseries

Salam SDG’s

 

Keywords : pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi, dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan permukiman layak

123…7
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
Skip Utara Jln Kaliurang Bulaksumur , Yogyakarta 55281
Phone +62-274-6492340| 589595
Fax +62-274-589595
Email: geografi@geo.ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY