Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Development Goals Seminar Series (SDGs Seminar Series) yang ke #96 pada tanggal 27 Desember 2023. Adapun tema yang diusung adalah “Engaging the Next Generation: Youth Perspectives on Sustainable Energy Practices”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan lingkungan, sosial, dan ekonomi dengan tujuan ke-1 hingga tujuan ke-17. Seminar dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom meeting, live YouTube, dan live report story Instagram. Pembicara pada seri kali ini adalah Daffa Indraprawira Izaohar (Ketua Dewan Energi Mahasiswa, Universitas Gadjah Mada), Raja Parmonang Manurung (Duta Kampus Sustainability, Institut Teknologi Bandung 2022-2023 dan Duta Kampus SDGs Indonesia 2022-2024), dan Novia Fadhilla Sari (CEO at Mockingbird Consultant). Pengantar materi adalah Bapak Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc. (Guru Besar Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada). Moderator seminar ini adalah Bapak Agung Satriyo Nugroho, S.Si., M. Sc. (Dosen Departemen Geografi Pembangunan, Universitas Gadjah Mada). Host seminar adalah Ibu Surani Hasanati, S.Si., M. Sc. (Koordinator SDGs Forum–SDGs Seminar Series, Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada). Sambutan seminar diberikan oleh Bapak Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. (Dekan Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada).
Narasumber Daffa Indraprawira Izaohar membahas terkait relevansi organisasi mahasiswa dalam transisis energi. Sumber polutan yang paling umum adalah pembakaran kendaraan bermotor, pembangkit listrik, dan proses industri. Tiga faktor yang mulai sirna dalam transisi energi adalah empati dalam teknologi, pembumian informasi, dan partisipasi masyarakat setempat. Organisasi adalah ruang ekspresi tanpa adanya limitasi selain norma dan esensi. Hakikat dari organisasi dibentuk adalah untuk bermimpi, kolaborasi, eksekusi, dan evaluasi.
Narasumber Raja Parmonang Manurung membahas terkait driving to sustainable energy . Apa yang kita butuhkan adalah ketahanan energi tetap nomor satu, karena tanpa energi mustahil ada peradaban. SDGs Ambassador harus membuat sebuah aksi yang bisa berdampak luas pada masyarakat. Teknologi inovatif dikembangkan untuk menciptakan energi ramah lingkungan, inovasi perlu dikembangkan secara luas dan dapat menginspirasi. Pengendalian energi perlu dimulai dari diri sendiri karena kita adalah agen perubahan yang dapat menciptakan dampak yang lebih besar.
Narasumber Novia Fadhilla Sari membahas terkait Mockingbird for sustainable and resilience future. Meningkatnya angka pemuda meningkat termasuk di Indonesia. Anak muda merupakan kaum yang rentan karena takut akan kehilangan rumah dan tanah dibandingkan dengan orang tua dan tingginya angka pengangguran. YLRC (Youth, Land, Responsive, Criteria) adalah kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi keberlanjutan program dan kebijakan perencanaan pemerintah dalam hal pertumbuhan pemuda dan pengelolaan lahan. YLRC membahas mengenai pengakuan pemuda yang diakui secara kontekstual, informasi tentang isu energi, tata kelola energi, dan akses serta kebijakan energi.
Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia, pemerintah, private sektor, praktisi-pemerhati SDGs, serta masyarakat umum.
Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDGs Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgsseminarseries
Salam SDGs
Keywords : pembangunan lingkungan, pembangunan sosial, pembangunan ekonomi