Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM dalam rangka memperingati Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional telah menyelenggarakan Sustainable Development Goals Seminar Series (SDG’s Seminar Series) yang ke #84 pagi tadi. Adapun tema yang diusung adalah “2022 SDGs Insight: Building Indonesia’s Resilient Future”. Seminar dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom meeting, live YouTube, dan live report story Instagram. Pembicara pada seri kali ini adalah Isti’adatul Fitriyah (Ketua UKM Peduli Difabel UGM, Mahasiswi Prodi PW, FGE, UGM), Rizaldi Hilmy Sagito (Ketua IMAHAGI Region III, Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi, FKIP, UNS), dan Rr. Bella Hena Samira (Duta Kampus SDGs Inspirasi Nasional 2020-2022, Mahasiswi Prodi Geografi, FMIPA, UI). Pengantar wacana oleh Dr.rer.nat. Arry Retnowati, S.Si., M.Sc. (Dosen DGP, FGE, UGM). Moderator seminar ini adalah Rizki Adriadi Ghiffari, S.T., M.Sc. (Dosen DGP, FGE, UGM). Host dan sambutan seminar diberikan oleh Dr. Geog. Dodi Widiyanto, S.Si., M.Reg.Dev. (Ketua Prodi PW, FGE, UGM).
Pembicara Isti’adatul menjelaskan terkait peran mahasiswa untuk mendukung inklusivitas bagi penyandang disabilitas di lingkungan kampus. Implementasi dari upaya perubahan untuk meningkatkan inklusivitas bagi penyandang disabilitas di kampus diwujudkan dengan adanya UKM Peduli Difabel. Sesuai dengan slogan SDGs “no one left behind”, berbagai kegiatan dilakukan untuk meminimalkan adanya ketidaksetaraan. Kegiatan yang telah dilakukan adalah kelas bahasa isyarat, video kewirausahaan difabel, serta puncaknya harmoni inklusi. Para penyandang disabilitas ini bukan untuk diistimewakan, tetapi untuk disetarakan sehingga perlu peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan.
Rizaldi Hilmy menjelaskan terkait peningkatan kualitas diri mahasiswa melalui organisasi (IMAHAGI) untuk menghadapi perubahan. Peningkatan kualitas diri para pemuda melalui organisasi dapat memberikan sumbangan untuk pembangunan berkelanjutan kedepannya. Salah satunya dalam IMAHAGI, telah dilakukan berbagai kegiatan, seperti restorasi mangrove dan pelatihan yang meningkatkan kualitas diri sekaligus mendukung tercapainya poin SDGs. Pandemi yang terjadi kemarin telah membawa perubahan yang membawa keuntungan sekaligus permasalahan. Peran organisasi kemudian menjadi penting untuk meningkatkan kualitas diri sebagai upaya hadapi perubahan dan menjadi tempat menumbuhkan kepedulian terhadap pembangunan dengan menuangkan poin SDGs.
Rr. Bella Hena memaparkan terkait pentingnya peran pemuda dalam penerapan poin SDGs. Implementasi dari poin SDGs dapat menerapkan slogan “Power to Empower” dimana setiap individu mampu untuk memberdayakan sekitarnya dengan SDGs sebagai landasannya. Pelajar yang baik adalah pelajar yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan sebagai penerapan poin SDGs adalah membantu SDG Academy Indonesia, membantu workshop terkait pendidikan, dan sosialisasi SDGs di lingkungan UI yang kemudian bekerjasama dengan stakeholder.
Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai Perguruan Tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia, Pemerintah, private sektor, praktisi-pemerhati SDGs, serta masyarakat umum.
Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Juga mohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDG’s Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgseminarseries
Salam SDG’s