Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Geografi dan Pendidikan Geografi (FORPIMGEO) dan Fellow Leadership for Environment and Development (LEAD) telah menyelenggarakan seminar bulanan Sustainable Development Geography Seminar Series (SDGs Seminar Series) yang ke #64 siang tadi. Seri kali ini merupakan seri ke-2 Leadership dalam peringatan Hari Bumi, dengan tema “Kepemimpinan Pembangunan Berkelanjutan dalam Pengelolaan Bumi Lestari”. Seminar dilaksanakan secara daring dengan menggunakan media Zoom, live YouTube, dan live report story Instagram. Pembicara pada series kali ini adalah Dr. Ronny Mustamu, M.Mgt. (Dosen Universitas Kristen Petra; LEAD Ambassador) dan Dr. Deasy Arisanti, M.Sc. (Koordinator Prodi Pendidikan Geografi, Universitas Lambung Mangkurat; FORPIMGEO member). Dipandu dan dimoderatori oleh Surani Hasanati, S.Si., M.Sc. (Dosen dan Periset Kelompok Studi Gender & Pembangunan Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi UGM). Host seminar adalah Dr. Erlis Saputra, M.Si. selaku Ketua Departemen Geografi Pembangunan FGE UGM dan Pengantar Wacana oleh Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. selaku inisiator kerja sama.
Sesi pertama pemaparan oleh Dr. Ronny Mustamu, M.Mgt. tentang kepemimpinan bumi. Paparan materi diawali dengan pengenalan Fellow LEAD yang merupakan organisasi internasional berfokus pada kepemimpinan dan pembangunan berkelanjutan. Dr. Ronny juga memaparkan secara rinci konsep kepemimpinan senantiasa berubah seiring perkembangan zaman. Konsep kepemimpinan secara turun-temurun, kepemimpinan berdasarkan kekuatan, hingga kini kepemimpinan yang dilihat dari nilai dan integritasnya. Lebih jauh beliau menjelaskan bahwa kepemimpinan dapat dikatakan berhasil manakala telah mengkombinasikan 3 (tiga) aspek, yakni kapabilitas, relasi, dan aksi.
Sesi kedua pemaparan dilanjutkan oleh Dr. Deasy Arisanti, M.Sc. mengenai implementasi kepemimpinan dalam SDGs dengan studi kasus penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk pengelolaan bumi lestari, utamanya di Pulau Kalimantan. Terjadinya karhutla di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia yang tidak memiliki sifat kepemimpinan, seperti pembukaan lahan secara mudah dan praktis dengan pembakaran hutan dan lahan gambut. Lebih lanjut Dr. Deasy memaparkan kebutuhan bentuk kepemimpinan yang kolaboratif dan sinergis dalam penanganan masalah lingkungan, dengan menekan ego sektoral antar instansi yang bersangkutan, diiringi oleh partisipasi aktif masyarakat dan dukungan pemerintah.
Sesi ketiga merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai Perguruan Tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia yang tergabung dalam FORPIMGEO, Pemerintah, serta masyarakat umum.
Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDGs Seminar Series. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDGs Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui:
- Instagram Official @sdgsseminarseries
- Kanal YouTube SDGs Seminar Series Fakultas Geografi UGM, serta
- Kanal Citrakara Mandala di Medium.
Salam SDGs