Departemen Geografi Pembangunan Fakultas Geografi UGM telah menyelenggarakan seminar bulanan Sustainable Development Goals (SDGS) Seminar Series yang ke #59 pada 30 November 2020 dengan tema “Peluang dan tantangan penataan ruang di era reformasi perizinan dan pemberlakukan sistem pemerintahan berbasis elektronik menuju pembangunan berkelanjutan”. Seminar dilaksanakan secara daring dengan menggunakan media Webex dan live Youtube. Narasumber pada series kali ini adalah Dr. Eko Budi Kurniawan, ST, M.Sc. (Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II Kementerian ATR/BPN), Dr. Yosef Prihanto, S.Si., M.Si. (Peneliti di Badan Informasi Geospasial), dan Dr. rer. pol. Dyah Widiyastuti, ST, MCP. (Dosen dan peneliti di Laboratorium Tata Ruang Wilayah, Departemen Geografi Pembangunan UGM). Dipandu oleh Host Prof. Dr. M. Baiquni MA dan Moderator Rizki Adriadi Ghiffari S.T., M.Sc. Series kali ini mengusung point SDGS ke 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuha Ekonomi), ke 11 (Kota dan Komoditas yang Berkelanjutan), ke 14 (Menjaga Ekosistem Laut), dan ke 15 (Menjaga Ekosistem Darat).
Pada sesi pertama Dr. Eko Budi Kurniawan, ST, M.Sc. selaku Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II Kementerian ATR/BPN menjelaskan bahwa permasalahn utama tata ruang di Indonesia cukup banyak. Salah satunya ketimpangan antar wilayah yang sangat besar. Ketimpangan fasilitas dan infrastruktur sangat terlihat jelas. Hal tersebut mengakibatkan dampak ke sektor ekonomi yang dapat meningkatkan kemiskinan. terutama pada Indonesia di bagian timur yang tingkat kemiskinannya 2 kali lebih besar. Pentingnya pengelolaan urbanisasi kedepan karena SDGS akan berakhir pada 2030. Jumlah penduduk di perkotaan di Indonesia akan jauh lebih tinggi daripada penduduk di pedesaan baik adanya migrasi maupun perubahan wilayah rural menjadi urban. Hal tersebut akan menyangkut permasalahan pangan kedepannya. Dr. Yosef Prihanto, S.Si., M.Si. sebagai Peneliti di Badan Informasi Geospasial melanjutkan sesi dengan memaparkan bahwa penyediaan dan pengelolaan data spasial yang lebih terbaru penting untuk tata ruang. 17 Goals dari SDGs terkait dgn tata ruang baik secara langsung maupun tidak langsung. Tata ruang yang baik dapat dijaidkan alat atau intrumen untuk mewujudkan goals dari SDGs. Terdapat antrian 500 lebih dari kabupaten atau kota untuk penyelesaian data spasial tata ruang hal tersebut tidak sesuai dgn kapasitas kerja yang ada di BIG. Dibutuhkan inovasi pemanfaatan internet melalui beragam aplikasi berbasis web, desktop, mupun mobile untuk mempercepat penyelesaian data spasial. Ada tahapan di BIG dalam penyajian data spasial, eksistensi, hingga penerbitan peta rekomendasi tata ruang. Terdapat masalah dalam sistem sehingga membutuhkan artificial intelegent untuk mengefektifkan data spasial.
Dr. rer. pol. Dyah Widiyastuti, ST, MCP. selaku Dosen dan peneliti di Laboratorium Tata Ruang Wilayah, Departemen Geografi Pembangunan UGM menutup sesi materi dengan pemaparan mengenai sistem berbasis elektronik dibutuhkan untuk menunjang terwujudnya kota cerdas (smart city) yang terpadu menyeluruh dan menjangkau selururuh lapisan masyarakat tentunya dengan tata kelola, infrastruktu,r dan pelayananan, serta kapasitas SDM yang baik. UU cipta kerja merupakan instrumen untuk mendorong kemudahan berinvestasi dan pemanfaatan ruang yg berkelanjutan dimana untuk mndukung poin berkelanjutan tersebut, tata ruang harus direncanakan bukan hanya menggambarkan eksisting atau mejadikan hasil-hasil perencanaan lain dalam satu dokumen atau peta. Peluang dan tantangan tata ruang kedepan di era sistem berbasis eloktronik adalah bagaimana manajemen data dan pengetahuan, SDM, layanan dibuat mudah dan mengacu kepada kebijakan dan proses yang benar, serta adanya inovasi yang terus menerus sebagai andalan dalam mengelola teknologi informasi digital. Peran perguruan tinggi dalam mewujudkan tata ruang yang baik dnegan menyiapkan sumber daya manusia dari alumni yang siap melalui seminar-seminar dengan issu terkini untuk memberi pemahaman langsung dari para praktisi dan pembuat kebijakan sehingga mahasiswa selalu up to date and keeping touch dengan perkembangan ilmu terkait penataan ruang maupun analisis spasial. Selanjutnya diskusi berlanjut dengan tanya jawab dan ditutup oleh Moderator Rizki Adriadi Ghiffari S.T., M.Sc dengan baik dan ajakan mengikuti series selanjutnya.
Mengundang pembaca sekalian untuk hadir meramaikan Forum SDGS Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Ajak rekan dan kolega untuk berdiskusi bersama di SDGS Seminar Series. Terus ikuti perkembangan kami di Instagram Official @sdgsseminarseries dan Kanal Youtube Seminar SDG’S Series serta Kanal Citrakara Mandala di Medium.