Sustainable Development Goal’s (SDG’s) Seminar Series merupakan seminar bulanan yang diadakan setiap akhir bulan oleh Departemen Geografi Pembangunan Fakultas Geografi UGM. pada penghujung bulan Januari 2020, Departemen Geografi Pembangunan Fakultas Geografi UGM menyelenggarakan seminar bulanan Sustainable Development Goal’s (SDG’s) Seminar Series yang ke #49 dengan tema “Hidrologi dan Tata Kelola Lingkungan DAS (Naturalisasi dan Normalisasi Sungai)”.
Narasumber yang diundang pada kesempatan kali ini adalah Dr. Pramono Hadi, M.Sc (Ahli Hidrologi Geografi Kepala PSLH). Beliau menyampaikan bahwa Surface water di Yogyakarta meningkat 75 liter per orang/hari dari tahun 1990 – 2017. Hal yang penting adalah cara pandang; sektor pariwisata tidak bisa tidak dikunjungi. Yogyakarta pada saat itu konteksnya adalah mengejar pariwisata seperti Bali. Hotel banyak dibangun namun belum siap dalam infrastruktur air dsb. Sementara itu, Singapura memiliki kebutuhan air 2 kali lipat dari Yogyakarta. Pendapatan Singapura tinggi sehingga teknologi air di Singapura sudah canggih. Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan tetapi, negara begitu mampu menyiapkan infrastruktur air. Begitu air jatuh, air langsung cepat menuju ke laut. Hal ini terkait juga dengan sampah yang ikut mengalir menuju laut. Jepang juga negara kepulauan dan Jepang membangun banyak bendungan untuk menampung air. Tampungan fresh water di Jepang sangat baik. Tipe hujan di Indonesia berbeda-beda, yaitu Monsoon, Equatorial, dan Local. Luas wilayah, dan jumlah penduduk yang berbeda-beda sebarannya di Indonesia dapat menunjukkan kebutuhan air per hari.
Kita membutuhkan Integrated Water Resource Management (pengelola), sejenis OJK namun membicarakan tentang air. Otoritas diperlukan dalam hal ini. Pengelolaan air tidak bisa sektoral. Kepentingan air harus berada dibawah satu komando. Pengelolaan yang baik sangat dibutuhkan terkait dengan kualitas, pemenuhan kebutuhan, dll. Waduk harus dibangun dengan jumlah yang banyak agar dapat memenuhi kebutuhan air ketika terjadi kekeringan. Terdapat underground storage di Instanbul dan Jepang yang harus dicontoh. 3R akan baik ketika diterapkan dalam pengelolaan air. Hotel-hotel dapat melakukan water conservation dengan memisahkan air untuk kegunaan tertentu yang kemudian terkait dengan 3R.
Seharusnya pemerintah mendukung water conservation untuk diterapkan di masyarakat. Salah satu contoh dukungan dari pemerintah yang mungkin dapat dilakukan adalah pemberian keringanan pajak dsb. Sinergitas antara tata ruang, kebijakan, dll masih belum bagus di Indonesia. Setiap sektor masih memiliki egomasing-masing. Tata ruang di Indonesia pun masih berdasarkan administratif sehingga tata kelola lingkungan masih berdasar administratif juga. Sebaran karakteristik geografi dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dan tata kelola lingkungan. Setiap daerah memiliki karakteristik masing-masing dan treatment-nya pun berbeda.
Nantikan SDG’s Seminar Series selanjutnya, semoga memberikan manfaat dan dampak bagi khalayak luas.
cr : timsdgs, Februari 2020