Utrecht, Belanda – 10 Juli 2024
Konsorsium Riset Forest City, tim riset kolaboratif antara Universitas Utrecht dan Universitas Gadjah Mada, menggelar sesi tematik di LANDac Summer School pada Rabu, 10 Juli 2024, di Universitas Utrecht. Sesi yang bertajuk “Transisi Perkotaan yang Adil dan Peran Lahan: Kasus Perencanaan Ibu Kota Baru (IKN) Indonesia” tersebut menarik peserta dari berbagai negara yang tertarik dengan pembangunan IKN dan penelitian tentang transisi perkotaan yang adil.
Sesi dimulai pukul 10:00 CEST dengan kuliah teori tentang keragaman teori perkotaan kontemporer, yang disampaikan oleh Femke van Noorloos, seorang work package manager dari tim kolaborasi Forest City dari sisi Belanda. Kuliah diakhiri dengan pertanyaan yang menggugah pikiran tentang cara menerapkan teori dan konsep ini untuk memahami isu terkini lahan perkotaan dalam konteks transisi yang adil. Setelah sesi kuliah pembuka tersebut, Rijanta dan Erlis Saputra, work package manager dari pihak Indonesia dan dosen dari Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, menyampaikan hasil penelitian mereka. Presentasi mereka yang berjudul “Ibu Kota Baru Indonesia IKN: Dasar Pemikiran, Perencanaan, dan Dampak Sosial Ekonomi,” memberikan wawasan berharga tentang perencanaan dan implikasi sosial ekonomi dari ibu kota baru. Sesi dilanjutkan dengan presentasi tentang “Indonesia’s New Capital City IKN: Implications for Energy, Food Security, and ‘Beyond-Human’ Ecological Impact,” oleh Ari Susanti, Agung Jauhari, dan Rizki Adriadi Ghiffari. Ari Susanti, adalah seorang work package manager dari pihak Indonesia dan dosen di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, didampingi oleh Agung Jauhari dan Rizki Adriadi Ghiffari, kandidat PhD di International Development Studies, Faculty of Geosciences, Universitas Utrecht. Rizki juga merupakan dosen di Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, sedangkan Agung merupakan dosen di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
Setelah pemaparan, sesi beralih ke diskusi dan perumusan isu-isu dilematis transisi perkotaan dalam konteks pembangunan IKN. Diskusi yang menarik ini berlangsung selama satu jam hingga pukul 13:00 CEST.
Setelah istirahat makan siang, sesi dilanjutkan dengan diskusi bersama para peneliti, yang dimoderatori oleh Femke van Noorloos dan Bosman Batubara. Sesi ditutup pada pukul 15:00 CEST, memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para peserta tentang kompleksitas dan tantangan yang terkait dengan transisi perkotaan yang adil dan peran lahan dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia.