Mahasiswa Program Studi Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi, yaitu Adji Saiddinullah (Pembangunan Wilayah Angkatan 2019), bersama Fahar Yazid Izdihar (Teknologi Industri Pertanian Angkatan 2019) dan Muhammad Navi Nugraha (Teknologi Rekayasa Internet Angkatan 2019) berhasil meraih juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Online Tingkat Nasional (LKTIM-OTN) 2020 bidang Ekonomi dan Pembangunan.
LKTIM-OTN ini diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan Universitas Brawijaya dari tanggal 06 Mei s.d 08 September 2020 dan telah diikuti oleh 78 perguruan tinggi (PT) dengan jumlah karya ilmiah yang masuk sebanyak 297 karya dari 6 bidang yang dilombakan.
LKTIM-OTN 2020 ini mengusung tema “Indonesia Berjuang Melawan Pandemi Corona Virus Disease (COVID 19)”. Kompetisi ini dilaksanakan dalam dua tahap yakni tahap pengumpulan paper yang berlangsung pada 06 Mei s.d 07 Agustus 2020 kemudian tahap final secara daring dengan mengumpulkan video presentasi yang berlangsung pada 24 Agustus s.d 28 Agustus 2020.
Adji dan kawan-kawan memenangkan kompetisi ini dengan mengusung ide “Tebing Breksi Mixed Tourism sebagai Strategi Pengelolaan Wisata Tebing Breksi di Masa dan Pasca Pandemi COVID-19” dengan dibawah bimbingan Dosen Pembangunan Wilayah UGM, Dr. Estuning Tyas Wulan Mei, M.Sc. Ide ini dinilai oleh juri memiliki konsep yang unik, tepat, dan memberikan nilai tambah bagi pemerintah dan masyarakat.
“Ide ini berangkat dari kepedulian kami bersama untuk mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus permasalahan akibat pandemi COVID-19 yang telah melumpuhkan perekonomian warga di kawasan Tebing Breksi. Dengan adanya penerapan new normal di kawasan ini, menjadi peluang dan momentum pengembangan kualitas lingkungan sekaligus peningkatan perekonomian warga dengan tetap mengutamakan protokol pencegahan COVID-19. Oleh karena itu, di sini kami menggagas konsep mixed tourism dalam pengelolaan wisata Tebing Breksi,” ujar Adji selaku ketua kelompok.
Konsep mixed tourism yang digagas oleh Adji dan kawan-kawan merupakan konsep wisata dengan menggabungkan antara bentuk wisata onsite tourism dan virtual tourism. Dari dua bentuk wisata ini kemudian terbagi lagi menjadi beberapa kriteria dan tiap-tiap kriteria memiliki beberapa indikator yang telah disesuaikan dengan kondisi eksisting lingkungan dan perekonomian warga di masa pandemi COVID-19.
“Alhamdulilah, harapannya gagasan kami dapat menjadi sebuah pertimbangan dalam pembuatan strategi dan kebijakan yang tepat mengenai upaya peningkatan ekonomi masyarakat yang bergantung dengan aktivitas wisata di kawasan Tebing Breksi atau kawasan pariwisata lain yang memiliki karakteristik yang sama pada masa dan pasca pandemi COVID-19 dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan protokol pencegahan COVID-19,” tutup Adji.